Dosen STAIMA Al-Hikam Goes To “3rd International Conference on Gender, Children and Social Inclusion” di Mataram, Lombok



Dr. Siti Mutholingah, M.Pd.I : Dosen Berprestasi STAIMA Al-Hikam Malang di Konferensi Internasional Gensia 2024 di Lombok

STAIMA - Satu lagi prestasi dari dosen STAIMA Al-Hikam Malang yaitu mampu bersaing dengan dosen-dosen PTKIN dan PTKIS dalam 3rd International Conference on Gender, Children and Social Inclusion (Gensia). (16/10).

Dari 198 paper yang masuk ke panitia ada 66 Paper terbaik yang lolos dalam 3rd International Conference on Gensia ini, yaitu 5 paper berasal Internasional (Australia, Malaysia, Taiwan, Brunei) 53 dari PTKIN dan hanya 8 paper yang berasal dari PTKI.

Paper yang ditulis oleh Dr. Siti Mutholingah, M.Pd.I dari STAIMA Al-Hikam menjadi salah satu dari 8 paper terbaik yang lolos dari PTKI. Tentu ini menjadi tambahan rekognisi Tingkat internasional bagi kampus STAIMA yang saat ini sedang meniti tangga menuju Universitas Hasyim Muzadi.

3rd International Conference on Gensia ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka pengarus utamaan gender (PUG) di PTKIN dan PTKI yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Di mana dua rangkaian acara yang lain yaitu Musyawarah Nasional Pusat Studi Gender dan Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) Award ke II.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 16-18 Oktober 2024 di UIN Mataram dan di Hotel Grand Legi Mataram. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap keadilan gender, anak, dan sosial inklusi di lingkungan PTKIN dan PTKI di bawah naungan Kementerian Agama.

Dengan menyampaikan hasil penelitiannya terkait dengan peran mahasantri perempuan di pesantren mahasiswa, Sekretaris P3M sekaligus ibu dari 5 anak ini memberikan tawaran konsep dan role model pengembangan peraan mahasantriwati dalam dalam mencegah kekerasan pada perempuan berbasis digital ini.

Selain itu, dalam papernya salah doktor perempuan di STAIMA ini juga menggunakan Trilogi Fatwa Kupi yaitu ma’ruf (kebaikan), mubadalah (kesalingan) dan keadilan hakiki sebagai pendekatan yang digunakan untuk menganalisis peran mahasantriwati dalam mencegah kekerasan pada perempuan berbasis digital.

Melalui keikutsertaannya di kegiatan ini, Dr. Siti Mutholingah, M.Pd.I selaku sekretaris P3M ini berharap ke depannya STAIMA Al-Hikam Malang bisa menjadi salah satu nominee dalam Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) Award dengan catatan STAIMA Al-Hikam bisa segera mendirikan Pusat Studi Gender (PSG) karena STAIMA Al-Hikam sedang meniti karir alih status menuju Universitas Hasyim Muzadi.

Keberadaan PSG bagi kampus sangat diperlukan mengingat kampus sebagai lembaga pendidikan yang menjadi agen terwujudnya keadilan sosial di antaranya adalah keadilan gender, ramah perempuan, anak dan disabilitas.