Kurikulum Merdeka Menuju Mahasiswa Merdeka Belajar
STAIMA - STAI Ma'had Aly Al-Hikam menerima kunjungan KH. Drs. Khamid Syarif, MA. Kunjungan ini merupakan pembahasan agenda besar dalam perancangan kurikulum merdeka pada sabtu, (7/1).
Dalam kunjungan tersebut disambut secara hangat oleh Drs. Mohammad Nafi' selaku pengasuh pondok pesantren mahasiswa Al-Hikam, Dr. Muchamad Nurcholiq. M.Pd selaku ketua STAIMA, Edy Hayatullah, S.P., M.M. selaku Waka II dan seluruh jajaran pejabat struktural yang hadir dalam kesempatan tersebut
Terlihat perbincangan yang penuh keakraban terjalin dengan membahas proyek besar mengembangkan STAIMA menuju Universitas Hasyim Muzadi. KH. Drs. Khamid Syarif, MA menuturkan bahwa kualitas alumni Al-Hikam dan STAIMA mampu memberikan manfaat bagi masyarakat umum.
Keunggulan STAIMA ialah input alumni yang bukan hanya mahir dalam ilmu akademik namun juga mahir dalam ilmu keislaman. Kemanfaatan alumni bagi bangsa dan negara sudah dirasakan hingga saat ini dengan kombinasi keilmuan pondok dengan kemapuan yang didapatkan di kampus. Ungkap Khamid Syarif yang merupakan Ketua LPPD Jawa Timur 2021
Santri yang bisa dipompa untuk mahir dalam baca kitab yang berstatus lulusan yang baik diharapkan bisa masuk di instansi yang strategis untuk mengembangkan keilmuannya atau BUMN daerah kerja untuk mengukur kualitas dari alumni untuk memberikan feedback kepada pondok. Ikatan alumni menjadi aspek dalam penguatan out put serta kualitas mahasiswa harus mempunyai pembeda karena ada kelebihan, bisa baca al-quran dan baca kitab namun juga berwawasan akademis dan wawasan semakin berkembang. Pungkasnya.
Drs. Mohammad Nafi' dalam perbincangannya menyampaikan bahwa pentingnya Asosiasi rumpun keilmuan untuk mengasah kualitas keilmuan santri Al-Hikam.
Asosiasi rumpun keilmuan diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan serta kita mendorong semua rumpun untuk menghasilkan produk. Untuk rencana besar selanjutnya membuat festival sesuai dengan rumpun bahasan mendorong kita semua untuk menjadi lebih baik. Hal yang membanggakan bahwa alumni Al-Hikam yang ada di Jakarta, dipercaya sebagai penanggung jawab untuk proyek besar. Tambahnya
Edy Hayatullah menyampaikan bahwa pindah ke gedung baru merupakan upaya mempersiapkan fasilitas dan memusatkan gedung perkuliahan serta merumuskan kurikulum merdeka, implementasi dan evaluasi. STAIMA juga mengikat dengan lembaga untuk ber MoU yang perlu berjalan secara bersama sama guna mengembangkan Program Indonesia Pintar.
Acara ini ditutup dengan makan bersama dan sesi foto bersama sama. (MMA)