Lentera Penyejuk Hati: Inspirasi Ketahanan Mental Rasulullah untuk Generasi Tangguh
STAIMA - Acara Lentera Penyejuk Hati (LPH) sukses digelar di SDI
Surya Buana Kota Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh wali murid kelas 1-6,
kepala sekolah, ketua dewan pembina yayasan, serta seluruh dewan guru pada Sabtu,
(23/11).
Mengusung tema "Meneladani Ketahanan Mental Rasulullah SAW
untuk Menyiapkan Bekal Generasi Menghadapi Tantangan Zaman".
MENGGEBU : Membangun ketahanan mental pada anak-anak, pesan Dr. Nury Firdausia, M.Pd.I.
Diselenggarakan oleh Paguyuban Wali Murid, acara ini bertujuan
mengedukasi orang tua mengenai pentingnya membangun ketahanan mental pada
anak-anak sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan.
Sebagai pembicara utama, Dr. Nury Firdausia, M.Pd.I, memaparkan
kisah kehidupan Rasulullah SAW yang penuh inspirasi dalam menghadapi berbagai
ujian hidup. Beliau menekankan bahwa ketahanan mental Rasulullah tidak hanya
berlandaskan kekuatan fisik, tetapi juga penguasaan diri yang luar biasa di
tengah tantangan berat seperti peristiwa hijrah, perang Uhud, hingga kehilangan
orang-orang tercinta.
"Rasulullah adalah teladan utama. Meski hidup jauh dari kata ideal, beliau mampu menghadapi cobaan dengan kesabaran dan kebijaksanaan yang menginspirasi. Kita pun harus meneladani ketahanan mental tersebut," ungkap Dr. Nury.
Acara ini semakin menarik dengan sesi diskusi interaktif yang
melibatkan para peserta. Mereka saling berbagi pengalaman tentang penerapan
nilai-nilai ketahanan mental dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghadapi
tekanan sosial, stres, dan tantangan global yang sering dialami generasi
milenial, Gen Z, dan Gen Alpha.
Salah satu peserta memberikan testimoni positif tentang manfaat
kegiatan ini. "Saya merasa lebih siap menghadapi masa depan setelah
memahami cara Rasulullah mengajarkan kesabaran dan keteguhan hati,"
ujarnya.
Ketua Paguyuban Wali Murid Kelas 2E, Mama Farchan, juga
menyampaikan apresiasi. "Materi yang disampaikan Bu Ustadzah Nury terasa
ringan meskipun tema yang dibahas cukup berat. Banyak wali murid dan guru
merasa sangat terinspirasi," ujarnya.
Di akhir acara, para peserta diajak berdoa bersama, memohon agar
generasi muda dapat menjadikan ketahanan mental Rasulullah sebagai pedoman menghadapi
tantangan zaman yang semakin kompleks.
"Jangan sampai generasi kita menjadi 'generasi stroberi' yang
mudah rapuh. Orang tua harus menghindari pola asuh berlebihan yang hanya
memanjakan tanpa menyiapkan mereka untuk menghadapi tugas dan tanggung jawab
hidup," pesan Dr. Nury.
PENYEJUK HATI : Kebersamaan Pembina yayasan, kepala sekolah, dan dewan guru SDI Surya Buana
Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Dengan pemahaman baru tentang pentingnya ketahanan mental, para orang tua diharapkan mampu mendidik anak-anak mereka menjadi generasi tangguh yang siap menghadapi masa depan.