Dr. Laily Abida Dorong Penguatan Studi Gender dan Inklusi Berbasis Nilai Islam
 Dr. Laily Abida Dorong Penguatan Studi Gender dan Inklusi Berbasis Nilai Islam
                                                                    Dr. Laily Abida Dorong Penguatan Studi Gender dan Inklusi Berbasis Nilai Islam 
                                                                                            
                        STAIMA - Ketua 1 STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang, Dr. Laily Abida,
S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang juga putri kelima almagfurlah KH. Hasyim Muzadi,
tampil sebagai pemateri utama dalam kegiatan pelatihan bertajuk Bimbingan
Konseling bagi Konselor dan Tenaga Paralegal.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Fatayat NU Jawa Timur bersama
LKP3A (Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Fatayat
NU Jatim. (25/10).
Pelatihan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat peran
perempuan NU dalam memberikan layanan bantuan langsung kepada korban kekerasan
perempuan dan anak, serta mengembangkan strategi pencegahan kekerasan berbasis
nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.
Dalam pemaparannya, Dr. Laily Abida menegaskan pentingnya
pendidikan studi gender, inklusi, dan anak yang berakar pada nilai-nilai Islam
dan digerakkan melalui semangat Nahdlatul Ulama. “Pendekatan gender berbasis
keislaman bukan hanya berbicara kesetaraan, tetapi juga tanggung jawab moral
dan spiritual dalam membangun tatanan masyarakat yang adil dan beradab,”
ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menyoroti pentingnya pemahaman kritis terhadap
praktik feminisme ideologis Barat, yang kerap tidak sejalan dengan prinsip
nilai Islam dan budaya Indonesia. Melalui pelatihan ini, peserta diajak
memahami studi gender secara kontekstual agar dapat menjadi agen perubahan
sosial yang arif dan moderat.
Selain Dr. Laily Abida, kegiatan ini juga menghadirkan CEO TV9 dan
Founder Gerakan “Ayo Mondok,” Ahmad Hakim Jayli, S.T., M.Si., yang turut
memberikan motivasi dan wawasan tentang pentingnya dakwah media dan penguatan
narasi positif perempuan dalam ruang publik.
Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, STAIMA Al-Hikam
Malang menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan Pusat Studi Gender,
Anak, dan Inklusi sebagai wadah akademik dan praktis dalam mewujudkan tujuan
luhur pendidikan Islam. Inisiatif ini sekaligus menjadi pendukung pelaksanaan
mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang telah diterapkan di lingkungan kampus.
“STAIMA siap menjadi kampus pelopor yang melahirkan konselor dan
pendidik dengan perspektif gender yang rahmatan lil ‘alamin,” tutup Dr. Laily
Abida.

 
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    