STAIMA Al-Hikam Wisuda Ratusan Mahasiswa, Teguhkan Langkah Menuju Universitas Hasyim Muzadi
SPEKTAKULER : Wisuda Sarjana ke-XIX dan Pascasarjana ke-IV STAIMA Al-Hikam Malang Teguhkan Langkah Menuju Universitas Hasyim Muzadi
STAIMA - Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti ruang
Ballroom Hotel Aria Gajayana Malang saat ratusan mahasiswa dan mahasiswi STAI
Ma’had Aly Al-Hikam Malang secara resmi diwisuda dalam Wisuda Sarjana
ke-XIX dan Pascasarjana ke-IV, Sabtu (1/11).
Acara megah yang dihadiri jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, orang tua, serta tamu undangan ini menjadi penanda keberhasilan para wisudawan menapaki akhir perjalanan akademik mereka. Lebih dari sekadar seremoni, momen ini juga menjadi saksi tekad STAIMA Al-Hikam Malang untuk terus bertransformasi menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing.
Dalam sambutannya, Ketua Senat STAIMA Al-Hikam Malang, Dr. Laily Abida, S.Psi., M.Psi., Psikolog., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian para wisudawan serta berbagai prestasi kampus selama tahun 2025.
“Momentum ini bukan hanya menandai keberhasilan mahasiswa
menyelesaikan studi, tetapi juga bukti nyata komitmen STAIMA dalam melahirkan
generasi intelektual yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia,” tutur Dr.
Laily Abida di hadapan para tamu undangan.
Beliau juga menyoroti sejumlah pencapaian penting perguruan tinggi,
mulai dari peningkatan jumlah mahasiswa berprestasi di bidang akademik dan
non-akademik, hingga prestasi dosen yang berhasil meraih jabatan fungsional Lektor
Kepala dan memperoleh hibah pengabdian masyarakat dari Kementerian Agama RI.
Selain itu, STAIMA Al-Hikam Malang juga menorehkan sejarah baru
dengan membuka Program Studi Ekonomi Syariah, serta meluncurkan Pusat Studi
Gender, Anak, dan Inklusi dan Unit Al-Qur’an sebagai wujud komitmen lembaga
terhadap pendidikan yang inklusif, moderat, dan berkeadaban.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Laily juga menegaskan bahwa STAIMA
tengah mempersiapkan transformasi kelembagaan menjadi Universitas Hasyim Muzadi.
“Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan perubahan
kualitas dan tata kelola menuju lembaga pendidikan tinggi yang lebih luas dan berdampak,”
ujarnya putri kelima Almagfurlah KH. A. Hasyim Muzadi dengan penuh semangat.
Dukungan atas cita-cita besar ini turut disampaikan oleh Sekretaris
Kopertais Wilayah IV Surabaya, Dr. H. M. Hasan Ubaidillah, S.H.I., M.Si. Ia
menegaskan komitmen Kopertais untuk mengawal proses transformasi tersebut
sebagai bagian dari warisan intelektual Almaghfurlah KH. Ahmad Hasyim Muzadi.
“Kami siap mendukung penuh transformasi STAIMA menjadi Universitas
Hasyim Muzadi. Ini adalah cita-cita besar KH. Hasyim Muzadi yang harus kita
lanjutkan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Al-Hikam Malang, Ibu
Nyai Hj. Mutammimah Hasyim, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur yang
mendalam atas terselenggaranya wisuda ini.
“Wisuda hari ini bukan sekadar simbol akademik, tetapi buah dari
perjuangan panjang, tetesan doa, dan ketekunan tanpa lelah. Semoga gelar yang
diraih menjadi awal pengabdian baru di masyarakat,” ungkap beliau dengan nada
penuh haru.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan
Kelulusan dan Penetapan Wisudawan Terbaik oleh BAAK, Misbahul Munir, M.Pd.,
serta mahasiswa berprestasi Intenasional.
Mewakili para wisudawan, Umeirsyah, S.Pd. selaku wisudawan terbaik,
menyampaikan pidato penuh motivasi dengan mengutip pesan Buya Hamka:
“Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang
tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah
orang-orang yang tidak pernah melangkah.”
Ia juga mengutip pesan KH. Hasyim Muzadi yang sarat makna spiritual: “Kita boleh berdoa meminta kelonggaran, tetapi tidak bisa meminta kesulitan itu dihilangkan.”
Pesan tersebut menjadi refleksi mendalam bagi seluruh wisudawan
agar tetap tegar, sabar, dan istiqamah menapaki perjalanan hidup setelah
menyelesaikan pendidikan.
Wisuda tahun ini menjadi awal perjalanan baru bagi para sarjana dan magister STAIMA Al-Hikam Malang untuk mengabdikan diri di tengah masyarakat. Dengan semangat keilmuan dan nilai-nilai pesantren yang kokoh, mereka diharapkan menjadi penerang di mana pun berada.
