Wujudkan Cita-Cita KH. Hasyim Muzadi, STAIMA Al-Hikam Malang Luncurkan Unit Al-Qur’an (ALQIST)

STAIMA - Suasana khidmat dan penuh keberkahan menyelimuti halaman
utama STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang saat civitas akademika serta ratusan mahasantri
berkumpul dalam acara Launching Unit Al-Qur’an “ALQIST (Al-Hikam Qur’anic
Institute for Study and Thought)”.(15/10).
Unit ini menjadi simbol nyata dari cita-cita besar almarhum Almagfurlah
KH. Hasyim Muzadi dan Gus Hilman Wajdi dalam melahirkan generasi santri Qur’ani
yang tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga mampu menanamkan
nilai-nilainya dalam kehidupan akademik dan sosial.
Acara dimulai dengan penampilan Sholawat Banjari STAIMA Al-Hikam
yang menambah suasana religius dan semangat kebersamaan. Dilanjutkan dengan
Khotmil Qur’an dan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Addin Kholisin, S.Ud.,
M.Ag., serta Sholawat Diba’ dan Mahallul Qiyam yang menggema penuh haru di
seluruh ruangan.
Puncak spiritualitas acara terasa ketika Prof. Dr. Kasuwi Saiban,
M.Ag. memimpin doa khotmil Qur’an, memohonkan keberkahan atas berdirinya Unit
Al-Qur’an tersebut. Momentum bersejarah ini kemudian ditandai dengan launching
resmi ALQIST oleh Dr. Laily Abida, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang juga
menyampaikan sambutan penuh makna.
“Unit Al-Qur’an ini lahir dari visi besar KH. Hasyim Muzadi dan Gus Hilman Wajdi. Alhamdulillah, kini STAIMA mampu merealisasikannya untuk mahasantri. Generasi sekarang harus menormalisasi membaca Al-Qur’an sebagai bagian dari gaya hidupnya,” ungkap putri kelima KH. Hasyim Muzadi sambutannya.
Setelah pemutaran video profil ALQIST, Dr. Nury Firdausia, M.Pd.I.,
selaku Ketua ALQIST, menegaskan semangat dan cita-cita besar Unit baru ini.
“Kami akan sangat bangga jika mahasiswa STAIMA menjadi jawara di ajang
MTQ tingkat nasional. Namun lebih dari itu, kami berharap mereka menjadi jawara
dalam akhlak dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an di kehidupan sehari-hari,”
tuturnya.
Suasana menjadi semakin teduh dan penuh hikmah dengan dawuh Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Drs. KH. Mohamad Nafi’. Beliau memberikan nasihat mendalam tentang makna ketaatan dan nilai Al-Qur’an dalam membentuk karakter santri sejati.
“Tidak ada media yang lebih subur bagi tanaman selain taat kepada
Allah. Tidak ada siraman yang lebih menyejukkan selain Al-Qur’an, dan tidak ada
pupuk yang lebih menyuburkan selain akhlaqul karimah kepada guru,” dawuhnya
dengan penuh makna.
Beliau juga menambahkan bahwa pesantren adalah lembaga kehidupan
agar santri siap dalam menghadapi hidup bermasyarakat.
“Pesantren itu bukan sekadar lembaga pendidikan, tapi lembaga
kehidupan yang mendidik manusia untuk menjadi pribadi yang berilmu dan
berkarakter,” imbuhnya.
Sebagai simbol rasa syukur, pemotongan tumpeng dilakukan oleh Nyai
Hj. Mutammimah Hasyim dan diserahkan kepada Dr. Laily Abida, diiringi doa
bersama yang kembali dipimpin oleh Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag.
Peluncuran ALQIST menjadi tonggak baru dalam perjalanan STAIMA
Al-Hikam Malang, meneguhkan peran kampus dan pesantren sebagai pelopor pendidikan
Qur’ani berbasis pemikiran dan pengamalan. Dengan lahirnya unit ini, STAIMA
Al-Hikam tidak hanya bertekad mencetak mahasiswa yang unggul secara
intelektual, tetapi juga berakhlak Qur’ani sejalan dengan semangat pesan KH.
Hasyim Muzadi: “Santri harus menjadi pembawa cahaya, bukan hanya di pesantren,
tetapi di seluruh penjuru kehidupan.”