KH. Ahmad Hasyim Muzadi bersama Indonesian Society for Organization of Islamic Cooperation (ISOIC)
Berita Terkait
- Tingkatkan Relasi Luar Negeri, STAIMA Al-Hikam Malang Teken MoU Dengan Fatoni University
- Perkuat Kerjasama, STAIMA Terima Kunjungan Dari Adelaide University Dan UB
- Pascasarjana STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang Siap Go Internasional
- STAIMA Al-Hikam Gelar International Conference On Education And Technology (ICETE)
- KH. Hasyim Muzadi Dianugrahi Sebagai Life Time Achievement Award
- STAIMA Adakan Akreditasi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
- Pemikiran Gus Dur dalam pandangan KH. A. Hasyim Muzadi
- Seminar di Darul Fatwa tentang nasionalisme [KH. A. Hasyim Muzadi]
- Nilai Luhur Pancasila
- KH.Hasyim Muzadi : Menjadi Negara Bangsa

KH. Ahmad Hasyim Muzadi menerima para mantan Duta Besar Timur Tengah yang tergabung dalam Indonesian Society for Organization of Islamic Cooperation (ISOIC) di kantor Wantimpres pada hari Jumat, 23 Desember 2016, jam 15.00-17.00.
- Para mantan Duta Besar negara Timur Tengah yang tergabung dalam ISOIC, menyampaikan keprihatinan yang mendalam perihal kerusakan umat Islam di negara-negara Timur Tengah. Mereka akan berusaha untuk segera mengadakan pertemuan dengan Dubes-dubes Timur Tengah yang sedang menjabat melalui izin Presiden dan Menlu. Disamping itu keprihatinan terhadap OIC yang saat ini belum efektif untuk mencari jalan keluar terhadap konflik Timur Tengah.
- ISOIC akan berusaha untuk mendorong peranan Indonesia dalam memerankan kembali OIC untuk meredakan keadaan di Timur Tengah. Sebenarnya Indonesia ditunggu perananannya disebabkan sebagai negeri yang mayoritas beragama Islam mempunyai ketahanan di dalam menghindari konflik Nasional dan global.
- Sekalipun di dalam negeri Indonesia sendiri masih banyak problematika, namun yang dianggap masih kuat adalah sikap keislaman dan wawasan moderat yang mampu menjaga kebhinekaan bangsa. Bukti yang sudah ada adalah hadirnya tokoh-tokoh Islam Afghanistan ke ICIS untuk mempelajari kekuatan perdamaian ini. Begitu juga tokoh-tokoh Islam dari Australia (Darul Fatwa di Sydney) ingin mempelajari metode dakwah Walisongo di Indonesia untuk pengembangan Islam di Negara plural dan berteknologi tinggi seperti Australia.
Semoga Allah meridhoi niat baik perjuangan kita semua. Amin
Tulis Komentar