- LIBUR AWAL PUASA, JAM OPERASIONAL PELAYANAN, DAN CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI 1443 H TAHUN 2022 BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI LINGKUNGAN STAI MA’HAD ALY AL-HIKAM MALANG
- PERPANJANGAN PENUNDAAN PTM TERBATAS
- SURAT EDARAN PENUNDAAN PTM TERBATAS SEMESTER GENAP TAHUN AKAMEMIK 2021/2022
- Pemberitahuan Pelaksanaan UAS
- Surat Edaran Kegiatan Wisuda XV Tahun 2021
- Pengumuman Kelulusan PKKMB 2021
Haul Ke-2 Gus Hilman : Meneladani Akhlak dan Kesederhanaan Gus Hilman
Berita Terkait
- Alur Pendaftaran PMB STAIMA 2022 Terbaru
- Pemprov Lakukan Kunjungan Evaluasi Beasiswa Madin
- Meningkatkan Kompetensi Dosen dan e-Jurnal menjadi prioritas STAIMA Al- Hikam Malang
- Pascasarjana STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang Siap Go Internasional
- Pengumuman Pemenang Lomba Menjadi Penutup Kegiatan MUSA 2022
- Terus Berbenah,STAIMA Al-Hikam Malang Upgrading Dosen dan Buka Layanan Aspirasi Dan Pengaduan Online
- Menggandeng STAIMA, JMM Ajak Mahasiswa Tangkal Ancaman Paham Radikalisme
- PERPANJANGAN PENUNDAAN PTM TERBATAS
- Informasi Pelaksanaan Semester Genap Tahun Akamemik 2021/2022
- STAIMA Al-Hikam Malang Bersiap Membentuk Pusat HKI Sendiri

STAIMA- Bulan Desember menjadi bulan berkabung bagi seluruh elemen keluarga, santri, bahkan masyarakat atas wafatnya sosok panutan dan teladan para generasi muda, H. Hilman Wadjdi (Gus Hilman/Gus Andik). Pada haul ke-2 ini, Al-hikam menyelenggarakan beragam kegiatan seperti Seminar Al-Quran , Khotmil Quran, hingga do’a bersama selama 2 hari mulai 18-19 desember 2021. Haul ini sebagai bentuk do’a sekaligus momen untuk menjalin silaturrahmi dengan kerabat dan rekan-rekan beliau yang disisipi kilas balik mengenai sosok Gus Hilman dimata keluarga, santri dan rekan-rekannya.
Gus Hilman dikenal sebagai sosok yang aktif dan kritis. Selain itu, sifat mudah bergaul di semua tatanan masyarakat dan keaktifannya dalam berbagai organisasi membuat beliau menjadi sosok inspiratif bagi orang sekitarnya. Beliau juga sosok yang cerdas karena kemampuannya dalam mengimbangi antara pemikiran idealis dan realistis. Bahkan, beliau menjadi sosok yang rendah hati akan indentitasnya sebagai putra dari seorang kyai besar.
Jiwa kesantrian dan kepemimpinan mampu membuat beliau memiliki kredibilitas unggul, yang mana hal itu membuat beberapa pihak mendesak untuk tampil di level nasional. Namun, penolakan selalu menjadi jawaban dengan alasan ketidakpantasan, meskipun beliau diproyeksikan sebagai tokoh nasional yang melanjutkan tongkat estafet perjuangan KH. Ahmad Hasyim Muzadi. Namun, beliau mengatakan bahwa semua pantas untuk meneruskan perjuangan, dan hal itu menjadi amanah yang beliau tinggalkan. (AIS)