Pelatihan Soft Skill Sosial Emosional Sebagai Pencegahan Perundungan Di Sekolah
Berita Terkait
- PKKMB STAIMA 2023, Fokus Tancapkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’Alamin
- Masuki Hari Kedua PKKMB, Peserta Antusias Sambut Materi Hingga Tampilkan Beragam Seni
- Mewujudkan Generasi Berkarakter, STAIMA Tanamkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’alamin Kepada Mahasi
- Lebarkan Sayap Internasional, STAIMA Al-Hikam Malang Kerjasama Dengan Al-Hidayah Foundation Thailand
- Tingkatkan Relasi Luar Negeri, STAIMA Al-Hikam Malang Teken MoU Dengan Fatoni University
- STAIMA Gelar Tes Beasiswa KIP Kuliah 2023
- Upaya Serius STAIMA Dalam Pengembangan Kapasitas Dosen MPI
- Kalender Akademik Tahun Ajaran 2023-2024
- Antusiasme Mahasiswa Dalam Sosialisasi Dan Pembekalan PLP dan PMK
- Ikhtiar Tingkatkan Kompetensi, Dosen STAIMA Giat Ikuti Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP)

STAIMA - SMKN 1 Kab. Bondowoso melaksanakan kegiatan pengembangan karakter yang telah di tetapkan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional tahun 2017. Senin, (18/9).
Mengingat banyaknya kasus tindak kekerasan yang berada dalam satuan pendidikan seperti perundungan atau bullying, kekerasan seksual hingga premanisme dimana hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
Laily Abida, M.Psi., Psikolog menjadi sosok pemateri dalam kegiatan tersebut. Beliau juga merupakan dosen Psikologi STAIMA Al-Hikam Malang
Sekolah sebagai rumah kedua, juga perlu membentengi diri melalui kegiatan edukatif yang dilakukan secara kontinyu untuk membangun serta mengembangkan keterampilan dasar dalam aspek sosial emosional.
Drs. Malik, M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 Kab. Bondowoso mendukung setiap kegiatan positif dalam upaya pengembangan soft skill peserta didiknya.
“Kami sangat mendukung demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif,” Ungkapnya
Laily Abida, M.Psi., Psikolog selaku pemateri memiliki komitmen dalam kegiatan Psikoedukasi dan pelatihan pengembangan soft skill pada siswa dan juga remaja pada umumya untuk dapat mengenali kekuatan dan potensi sosial emosional remaja agar remaja mampu bertumbung dan berkembangn secara positif dan menjadi generasi bangsa yang kokoh.
Setiap hari, terlalu banyak anak muda yang dipaksa menghadapi perundungan, yang tidak hanya mempengaruhi pembelajaran mereka tetapi juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Dengan bekerja sama dengan kaum muda sebagai mitra dalam menyebarkan kebaikan dan empati, kita dapat mempromosikan diakhirinya perundungan dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya terhadap anak.
Laily berharap bahwa hal sederhana dapat mengubah Psikologi seseorang menjadi lebih positif.
“Tindakan kebaikan sederhana dapat mengubah ini dengan membuat orang merasa dihargai dan diperhatikan,”
Mengakhiri intimidasi melalui menyebarkan kebaikan dan empati Perundungan dapat memengaruhi kepercayaan diri, pendidikan, dan kesehatan mental anak. Dan itu berlangsung seumur hidup. Itu merupakan PR besar bagi bangsa indonesia untuk mencegah yang namanya perundungan.