Menanggulangi Dregadasi Moral Di Era Digital
Berita Terkait
- PKKMB STAIMA 2023, Fokus Tancapkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’Alamin
- Pelatihan Soft Skill Sosial Emosional Sebagai Pencegahan Perundungan Di Sekolah
- Masuki Hari Kedua PKKMB, Peserta Antusias Sambut Materi Hingga Tampilkan Beragam Seni
- Mewujudkan Generasi Berkarakter, STAIMA Tanamkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’alamin Kepada Mahasi
- Lebarkan Sayap Internasional, STAIMA Al-Hikam Malang Kerjasama Dengan Al-Hidayah Foundation Thailand
- Tingkatkan Relasi Luar Negeri, STAIMA Al-Hikam Malang Teken MoU Dengan Fatoni University
- STAIMA Gelar Tes Beasiswa KIP Kuliah 2023
- Upaya Serius STAIMA Dalam Pengembangan Kapasitas Dosen MPI
- Kalender Akademik Tahun Ajaran 2023-2024
- Antusiasme Mahasiswa Dalam Sosialisasi Dan Pembekalan PLP dan PMK

STAIMA - Wakil Ketua 1 STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang, Laily Abida, M.Psi., Psikolog menjadi pemateri pada Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cermee Bondowoso. Senin (10/4).
Kegiatan dengan tema “Puasaku Totalitas, Ramadhanku Berkualitas, Belajarku Tuntas” ini , menjadi kegiatan rutin sekolah saat bulan suci ramadhan yang mana pelaksanaannya berlangusung selama 5 hari sampai Jum’at, 14 April 2023. Tentunya kegiatan ini ditujukan bagi para siswa SMP dan SMA Sederajat terutama bagi siswa kelas X dan XI guna memberikan waktu yang memadai dalam belajar agama.
Laily Abida, M.Psi., Psikolog yang juga menjadi aktivis psikologi di Fatayat NU, memaparkan materi yang berkaitan dengan kondisi psikis remaja, melihat peserta pesantren Ramadhan sendiri adalah siswa SMK.
“Membangun kapasitas seorang remaja, ada fase remaja awal dan akhir dengan perkembangan emosi, sosial, fisik, dan kognitif, serta diperlukan identitas atau jati diri untuk mengatasi dregadasi moral di era digital” tambahnya.
Adanya kegiatan tentunya diharapkan mampu menjadikan peserta didik dapat meningkatkan ibadah dan menunjukkan akhlak mulia yang sesuai dengan ajaran agama islam. Hal ini juga berkaitan dengan psikologi remaja yang memiliki karateristik sendiri sehingga perlu adanya pemahaman hingga bisa menjadi dorongan untuk terus memperbaiki diri.