Menggandeng STAIMA, JMM Ajak Mahasiswa Tangkal Ancaman Paham Radikalisme
Berita Terkait
- PKKMB STAIMA 2023, Fokus Tancapkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’Alamin
- Pelatihan Soft Skill Sosial Emosional Sebagai Pencegahan Perundungan Di Sekolah
- Masuki Hari Kedua PKKMB, Peserta Antusias Sambut Materi Hingga Tampilkan Beragam Seni
- Mewujudkan Generasi Berkarakter, STAIMA Tanamkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’alamin Kepada Mahasi
- Lebarkan Sayap Internasional, STAIMA Al-Hikam Malang Kerjasama Dengan Al-Hidayah Foundation Thailand
- Tingkatkan Relasi Luar Negeri, STAIMA Al-Hikam Malang Teken MoU Dengan Fatoni University
- STAIMA Gelar Tes Beasiswa KIP Kuliah 2023
- Upaya Serius STAIMA Dalam Pengembangan Kapasitas Dosen MPI
- Kalender Akademik Tahun Ajaran 2023-2024
- Antusiasme Mahasiswa Dalam Sosialisasi Dan Pembekalan PLP dan PMK

STAIMA- Dalam rangka menekan kasus merebaknya aliran radikalisme di linier masyarakat, STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang bekerja sama dengan Jaringan Muslim Madani (JMM) untuk menyelenggarakan seminar kebangsaaan dengan tema “ Radikalisme dan Suburnya NII Versus Islam Pancasila “. Acara berlangsung di Gedung Induk Al-Hikam Lt. 3 yang dilaksanakan secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting dan dihadiri langsung oleh walikota Malang, Drs. H. Sutiaji (19/2).
“Indonesia seperti potret dunia dengan ancaman kondisi yang tidak kondusif, dan yang harus dilakukan ialah mengokohkan kepribadian Indonesia “ imbuhnya.
Acara dibuka dengan keynote speeach pemaparan singkat tokoh dan sejarah pergerakan terorisme dunia, hingga data perkembangan radikalisme di kalangan mahasiswa oleh perwakilan Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri, H. Mayndra Eka Wardhana, SH, Sik, M.hum, Mkp.
Direktur Eksekutif JMM, Syukron Jamal mengatakan aliran radikalisme telah masuk kedalam sendi-sendi kehidupan bangsa dan telah menjadi ancaman hingga perlu adanya penanganan. “Santri adalah garda terdepan, jangan sampai masuk kedalam jaringan kelompok yang mengatasnamakan pembaharuan dalam islam” tambahnya.
Untuk mensukseskan seminar ini, JMM mengundang beberapa narasumber dalam sesi diskusi yang dimoderatori langsung oleh Ketua STAIMA Al-Hikam, Dr. H. Mochamad Nurcholiq, M. Pd. Salahsatunya ialah Dr. Muslihati, S.Ag, M.Pd selaku Aktivis Psikolog dan Dosen Univeristas Negeri Malang (UM) yang memberikan gambaran korelasi antara munculnya terorisme dengan kondisi psikologi yang terkontaminasi paham radikalisme dengan sasaran utama para remaja.
Tak kalah menarik, ada Hendi Suhartono selaku Eks. NAPI Teroris. Berbagi pengalaman melalui penjelasan singkat, mampu memberi kesadaran mengenai bahayanya paham pembelot anti pancasila yang tersebar di masyarakat. Adapun narasumber lainnya ialah Bayu Anggara selaku Pandawa Jawa Timur, Sugeng Irawan selaku Pelaksana Harian Malang Pos, dan Dwi Sudarmono selaku Kepala Divisi SM (IT) Masjid Akbar Moed’har Arifin Gresik. (AIS)