ISNU Sukses Gelar Musyawarah Kerja Nasional III di STAIMA Al-Hikam Malang



kegiatan-kampus

STAIMA - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) sukses menggelar Musyawarah Kerja Nasional III (MUKERNAS III) yang bertempat di halaman utama STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang, pada Sabtu, (18/11).

ISNU ialah sebuah organisasi yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada kelompok sarjana dan kaum intelektual. Didirikan di Surabaya pada 19 November 1999, ISNU baru ditetapkan sebagai Badan Otonom NU atas rekomendasi dari Muktamar ke-32 NU di Makassar tahun 2010 dan baru dibentuk organisasinya tahun 2012.

Dengan menghadirkan jajaran sarjana NU skala nasional diantaranya Dr. Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. selaku Gubernur JATIM, Prof. Dr. Ali Masykur Musa, M.Si.,M.Hum. selaku Ketua Umum PP ISNU, Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Dr. Fadly Yasir, MA., selaku Ketua Panitia Drs. Mohamad Nafi' selaku pengasuh PP Mahasiswa Al-Hikam dan Dr. Mohammad Nurcholiq, M.Pd. dan seluruh jajawan civitas akademika STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang

Mengusung tema, “Melanjutkan Khidmah Kebangsaan dan Keagamaan ISNU di Abad ke-2 Nahdlatul Ulama”. Acara di awali dengan Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an dan Sholawat lalu menyanyikan Indonesia Raya, Mars Syubbanul Waton, dan Mars ISNU. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Dalam sambutannya Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Peningkatan ekonomi di Jawa Timur berkat usaha keras cendekiawan NU.

“Moment ini merupakan hal positif namun harus ada konstribusi dari cendikiawan NU khususnya di Jawa Timur. Peningkatan ekonomi di Jawa Timur atas peran sarjana Nahdlatul Ulama,” Ucap Gubernur Jawa Timur

Beliau juga menyampaikan bahwa kesuksesan Jawa Timur dalam berbagai hal, tidak lepas dari ikhtiar maksimal dan ikhtiar spiritual, saya tidak sendiri, saya juga mengajak seluruh pejabat eselon pemerintah JATIM untuk sama-sama melakukan puasa Sunnah, Istiqomah membaca sholawat dan menyantuni anak yatim.

“Jawa Timur terus berupaya memberikan  pelayanan dan penguatan dalam bidang pendidikan dengan memberikan dan terus berupaya menyiapkan banyak beasiswa PEMPROV untuk mendukung peningkatan SDM yang berkualitas dan berkelanjutan,” Pungkasnya

Jawa Timur juga berpotensi menjadi provinsi dengan sumber pangan terbesar untuk mendukung ketahanan pangan, karena itu beliau berharap para sarjana Nahdhatul Ulama' mengambil andil dalam melanjutkan program ini.

ISNU dalam fungsinya membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada kelompok sarjana dan kaum intelektual yang memiliki integritas, kejujuran, komitmen, visi, ketahanan mental dan kreatifitas tinggi. Dan mewadahi kegiatan-kegiatan para sarjana, ilmuwan, intelektual, dan profesional NU dari berbagai disiplin ilmu agar terarah efektif dan efisien, sekaligus berfungsi sebagai laboratorium NU di semua tingkatan

Kehadiran ISNU diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan nasional yang meliputi : melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

“Peran dan posisi dari cendikiawan NU untuk memperkuat visi dan misi ISNU kipraknya cepat dan tepat sesuai dengan sasarannya harus manfaat bagi Jawa Timur dan bangsa indonesia,” Ungkap Dr. Mohammad Nurcholiq, M.Pd. selaku ketua STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang

Rangkaian acara ini lantas dipungkasi dengan MUSKERNAS : Sidang Komisi I, Komisi II dan Komisi III yang membahas tentang Program Kerja, Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi.

Dengan terselenggaranya MUKERNAS III sehingga dapat melahirkan kebijakan maupun program-program kerja yang dapat menguatkan dan menghidupkan kelembagaan ISNU guna mendukung kesejahteraan umat dan masyarakat secara Nasional. Berharap agar ISNU dapat menguatkan eksistensinya dan senantiasa menjalin sinergi dan kolaborasi yang baik serta beraksi dan berbakti untuk Indonesia.