KH Hasyim Muzadi: Islam Nusantara Telah Dibajak



islam,khhasyim-muzadi,nasional

Kamis 19 November 2015, menjelang Isya, Mantan Ketum PBNU yang kini menjabat sebagai Sekjen ICIS (International Conference of Islamic Schollar), KH Ahmad Hasyim Muzadi, silaturrahim ke Markaz Besar FPI di Petamburan – Tanah Abang Jakarta Pusat.
Kedatangan Kyai Hasyim disambut langsung Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab, yang didampingi Ketum, Waketum dan Sekum DPP FPI, serta Imam-Imam FPI Daerah, antara lain Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Kalbar.
Dalam pertemuan tersebut Kyai Hasyim memaparkan tentang peta gerakan da’wah di Indonesia beserta tantangannya. Beliau juga mengingatkan pentingnya posisi dan peran Ahlus Sunnah wal Jama’ah di tengah pertikaian pemikiran antara Wahabi, Syiah, Liberal dan PKI.
Beliau mengingatkan bahwa Aswaja harus kuat, dan harus selalu bersikap tawassuth(pertengahan) dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga selalu menampilkan Islam yang Rohmatan Lil ‘Aalamiin.
DIALOG RINGAN
Di akhir pertemuan, Habib Rizieq menyampaikan kepada Kyai Hasyim bahwa FPI mendengar istilah ISLAM NUSANTARA untuk pertama kalinya dari Kyai Hasyim sejak beberapa tahun lalu, dengan makna Islam Rohmatan Lil ‘Aalamiin yang menyatu berurat berakar dengan kehidupan masyarakat Nusantara, sehingga sejuk mendengarnya.
Namun kini, makna ISLAM NUSANTARA setelah jadi program Pemerintah yang kemudian diusung oleh para Tokoh Liberal berubah total menjadi Islam Anti Jenggot, Anti Jubah, Anti Sorban, Anti Shoff Rata dan Rapat, Anti Baca Qur’an dengan Langgam Arab, dan lain sebagainya, sehingga FPI gerah mendengarnya.
Akhirnya, FPI memberi aneka gelar buat ISLAM NUSANTARA, ada JIN (Jemaat Islam Nusantara), ada juga ANUS (Aliran Nusantara).
Mendengar hal tersebut, Kyai Hasyim sambil senyum dan tertawa, langsung menjawab singkat : “Iya, Islam Nusantara telah dibajak, dari Rohmatan Lil ‘Aalamiin, jadi Anti Arab. Makanya, saya kembali kepada istilah asli yaitu Islam yang Rohmatan Lil ‘Aalamiin.”
Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin …
[Tim News FPI]