Komitmen STAIMA Al-Hikam Terhadap Pendidikan Inklusi



SEMINAR PENDIDIKAN : Dr. Laily Abida, S.Psi., M.Psi., Psikolog. bersama DWP se-Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo

STAIMA - Suasana penuh semangat dan kepedulian mewarnai kegiatan Pengukuhan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, yang dirangkai dengan Seminar Pendidikan bertajuk "Mengenal Anak Inklusi".(22/5).

Inklusi adalah issue luas dan membutuhkan proses panjang serrta sinergi yang baik dalam pelaksaannya. Inklusi sendiri dimaknai sebagai sebuah system pendidikan yang tidak membatasi dan memberikan peluang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk menempuh pendidikan, batasan inklusi tentu sangat luas tidak hanya terbatas pada Anak Berkebutuhan Khusus saja.


Acara yang digelar di Aula Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo ini menghadirkan narasumber istimewa, Dr. Laily Abida, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Wakil Ketua I STAIMA Al-Hikam Malang yang dihadiri oleh ratusan peserta terdiri dari guru MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Probolinggo.

Dalam paparannya, Dr. Laily membedah secara mendalam pentingnya pemahaman yang berkaitan dengan pendidikan inklusi termasuk didalamnya adalah keterampilan guru untuk melakukan deteksi awal hambatan belajar yang dialami oleh siswa serta mampu bersinergi bersama dengan budang keilmuan lain dalam rangka terlaksananya pendidikan inklusi diseluruh satuan pendidikan formal.


"Setiap anak itu unik. Memahami kebutuhan mereka bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga bentuk nyata dari pendidikan yang berkeadilan sosial," ujar Dr. Laily putri kelima dari Almagfurlah KH. Hasyim Muzadi.

Seminar ini menjadi ruang refleksi sekaligus praktik berbagi, mengingat sebagian besar peserta merupakan pendidik yang bersentuhan langsung dengan siswa inklusi di sekolah masing-masing serta menjadi momentum penting dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan inklusi, khususnya di lingkungan madrasah.


Tak hanya menjadi ajang pengukuhan organisasi perempuan di bawah naungan Kemenag, kegiatan ini juga menunjukkan sinergi antara pemberdayaan perempuan, penguatan lembaga pendidikan, dan keberpihakan terhadap kelompok rentan di dunia pendidikan.

Dengan semangat Bunda Modiis (Bunda Modern, Dinamis, Inspiratif, dan Sinergis) Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Probolinggo menegaskan komitmennya dalam menciptakan perubahan nyata, terutama dalam memperkuat kapasitas guru dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan humanis.