Menghidupkan Warisan K.H. Ahmad Hasyim Muzadi: Nostalgia dan Inspirasi Pendidikan Pesantren dalam Podcast
STAIMA - Sebagai seorang ulama besar yang meninggalkan warisan luar
biasa dalam dunia pendidikan, nama K.H. Ahmad Hasyim Muzadi terus hidup di hati
banyak orang, termasuk para santri dan mahasiswa yang pernah merasakan sentuhan
nilai-nilainya.
Sebuah acara podcast inspiratif baru-baru ini menggali kenangan dan
motivasi belajar di pesantren, mengangkat sosok Kiai Hasyim sebagai teladan
yang tidak pernah lekang oleh waktu.
Dalam podcast tersebut, dua narasumber istimewa, Laili Abida, M.Psi., Psikolog, dan Nuzul Ahadiyanto, S.Psi., M.Si., berbagi pengalaman mendalam tentang pengaruh Kiai Hasyim dalam membentuk karakter generasi muda. Mereka menyoroti bagaimana nilai-nilai adab dan ilmu yang diajarkan beliau menjadi landasan penting dalam pendidikan, baik di pesantren maupun perguruan tinggi.
Kiai Hasyim, melalui pesantren yang didirikannya seperti Al-Hikam,
menanamkan pentingnya keseimbangan antara adab (etika) dan ilmu. Beliau percaya
bahwa pendidikan tidak hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan
karakter yang kokoh.
“Adab lebih utama, tetapi ilmu tetap sangat penting,” ujar Laili
Abida, mengenang pesan Kiai Hasyim yang selalu mengedepankan nilai-nilai etika
dalam setiap langkah kehidupan.
Pesantren Al-Hikam, yang digambarkan sebagai “oase di tengah gurun pasir,” memberikan jawaban atas kebutuhan akan pendidikan yang tidak hanya modern tetapi juga berbasis nilai-nilai spiritual. Atmosfer pesantren yang kental dengan kebersamaan dan kedisiplinan mampu membentuk santri menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan zaman.
Diskusi dalam podcast tersebut juga menyoroti hubungan emosional
yang kuat antara mahasiswa dan sosok Kiai Hasyim. Bagi banyak alumni, beliau
bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga figur ayah yang selalu memberikan
bimbingan dengan penuh kasih.
Pengalaman ini dirasakan langsung oleh Nuzul Ahadiyanto, yang
menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam memilih pendidikan di pesantren.
“Pendidikan di pesantren memberikan nilai dan barokah yang tak ternilai,”
tambahnya.
Tidak hanya sekadar memberikan pendidikan formal, Kiai Hasyim juga mendorong santri dan mahasiswa untuk terus belajar dan menggali potensi diri. Beliau mengajarkan bahwa perjalanan hidup adalah proses panjang yang membutuhkan motivasi dari dalam diri, serta kemampuan untuk memaknai setiap tantangan yang dihadapi.
Podcast ini juga menjadi refleksi atas ide-ide brilian yang
diwariskan oleh Kiai Hasyim, termasuk gagasannya tentang pentingnya pendidikan
berbasis nilai. Beliau tidak hanya mendirikan lembaga pendidikan, tetapi juga
menyumbangkan pemikiran mendalam tentang sosial, agama, dan pendidikan yang
masih relevan hingga kini.
Warisan ini tidak hanya terlihat dalam bentuk fisik, seperti pesantren dan perguruan tinggi yang didirikan, tetapi juga dalam nilai-nilai yang diajarkan kepada santri dan mahasiswa.
Podcast ini, dengan segala nostalgia dan pembelajaran yang
disampaikan, bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar terus menghargai
pentingnya pendidikan berbasis adab dan ilmu. Dalam setiap cerita dan
pengalaman yang dibagikan, terasa betapa dalam pengaruh Kiai Hasyim terhadap
kehidupan para santri dan mahasiswa.
Acara ini sekaligus menjadi pengingat bahwa warisan Kiai Hasyim bukan hanya milik masa lalu, tetapi terus hidup dan relevan untuk membimbing generasi masa depan menuju kesuksesan yang penuh berkah.