Orang Tua Hebat, Anak Berbakat



kegiatan-kampus,kegiatan-mahasiswa

STAIMA - Punya anak berbakat merupakan anugerah istimewa bagi setiap orang tua. Mendidik anak menjadi berbakat tidaklah sulit, asalkan sebagai orang tua tahu cara mendidik anak yang benar dan mengetahui cara mengembangkan potensi diri anak.

Wakil Ketua I STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang Laily Abida, S.Psi., M.Psi., Psikolog. pemateri yang dipercaya oleh Sekolah Alam Insan Cendikia (SAIC) untuk memberikan wawasan tentang psikologi anak yang berada di situbondo, pada hari, sabtu (27/5).

Banyak orang lain yang ingin tahu rahasia orang tua yang memiliki anak-anak berbakat dengan cara orang tua dapat mendorong secara positif akan bakat dan minat anak, serta tidak memaksa anak untuk bereksplorasi.

Namun Laily Abida menyampaikan bahwa anak mempunyai potensi dan minat masing-masing, maka orang tua hanya perlu memaksa anak untuk mematuhi keinginan orang tua.

“Anak tidak perlu dipaksa untuk mengikuti kesenangan ibunya, namun anak perlu didukung apabila memiliki potensi bakat dan minat, serta orang tua perlu memahami apa yang menjadi impiannya,” Ujar Abida

Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan bahwa generasi sekarang mudah insecure, maka perlu peran penting orang tua agar anak berani untuk menonjolkan kemapuannya.

Seperti kita tahu anak-anak generasi milenial itu lebih mudah insecure, karena mungkin mereka mau pamer dirinya dengan orang lain, padahal sebenarnya diri mereka itu mempunyai bakat yang luar biasa, yang itu tidak mereka sadari dan tidak pahami dari awal,” ungkapnya

Sedangkan, otak kanan itu kan dibutuhkan untuk lebih berkreativitas, soft skill dan life skill ini membuat anak-anak itu semakin bergairah, dan juga semakin semangat dalam menuntut ilmu, dengan diimbangi softskill yang ada seperti public speaking, modelling, dan juga dancing seperti ini,” tutup

Abida berharap banyak orang tua faham akan pentingnya mengarahkan anaknya sesuai dengan bakat dan minat agar potensi yang ada pada dirinya dapat tersalurkan dengan arahan yang baik dari orang tua. Yakinlah, emua anak punya potensi masing-masing.