Perkuat SDM dan Manajemen Pesantren, 9 Pesantren Dzuriyah Mbah Mudjahid Gelar Leadership Training Bersama Dr. Hj. Laily Abida

STAIMA - Suasana Gedung MA Putra PPPI Jeru dipenuhi semangat
perubahan dan komitmen pengabdian, saat para pengurus dari 9 Pesantren Dzuriyah
Mbah Mudjahid mengikuti kegiatan Leadership Training yang berlangsung selama
dua hari, 31 Juli hingga 1 Agustus 2025.(1/8)
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Dr. Hj. Laily Abida,
M.Psi., Psikolog., yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I STAIMA Al-Hikam
Malang dan merupakan putri kelima dari Almagfurlah KH. Hasyim Muzadi.
Mengangkat tema besar tentang penguatan sumber daya manusia dan
manajemen pesantren, pelatihan ini bukan sekadar ajang teoritis, melainkan
momentum aktualisasi peran strategis pengurus pesantren dalam mendampingi para
santri menghadapi tantangan zaman, baik dalam aspek keagamaan maupun akademik.
Dr. Hj. Laily Abida menyampaikan bahwa leadership training ini
bertujuan membekali para pengurus dengan wawasan kepemimpinan yang solutif dan
humanis.
“Pesantren hari ini harus mampu menjadi rumah yang ramah anak,
tempat yang aman dan tumbuh bersama, tidak hanya secara spiritual tetapi juga
mental dan intelektual,” ujarnya di hadapan peserta.
Didampingi oleh Prof. Dr. Hj. Muslihati, S.Ag., M.Pd., pelatihan
ini juga membahas strategi penanganan masalah perilaku santri dan penguatan
komunikasi efektif antara pengurus dan santri. “Santri bukan hanya objek
pendidikan, tetapi subjek yang harus dirangkul dengan pendekatan yang empatik
dan terintegrasi,” tambah Dr. Laily.
Sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan ini, 9 pesantren yang
tergabung dalam Dzuriyah Mbah Mudjahid berkomitmen untuk menjalin kolaborasi
lintas sektor, termasuk dengan pihak kepolisian, perguruan tinggi, psikolog,
dan elemen masyarakat lainnya. Kolaborasi ini diharapkan mampu mewujudkan
ekosistem pesantren yang inklusif, adaptif, dan berorientasi pada perlindungan
serta pemberdayaan santri.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta, yang
menyatakan pentingnya pelatihan seperti ini untuk memperkuat peran strategis
pesantren dalam menjawab kebutuhan zaman. “Kami merasa lebih siap secara mental
dan manajerial setelah mengikuti pelatihan ini. Semoga dapat kami
implementasikan di pesantren masing-masing,” ujar salah satu pengurus yang
hadir.
Dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang, Leadership
Training ini menjadi pijakan awal dalam menciptakan wajah baru pesantren: kuat
dalam akidah, tangguh dalam manajemen, dan ramah dalam pembinaan.