PKKMB STAIMA 2023, Fokus Tancapkan Nilai-Nilai Islam Rahmatan LilâAlamin



kegiatan-kampus,kegiatan-mahasiswa

STAIMA - Salah satu rangkaian acara pada hari ketiga PKKMB tahun 2023 ini penyampaian tentang Kemahasiswaan dengan tema “Etika Perilaku, Etika Komunikasi dan Pengembangan Skill Mahasiswa”. Lalu disambung dengan Kuliah Tamu. (20/9).

Ali Rif’an M. Pd. I selaku Kabag. Kemahasiswaan sebagai pembuka lalu disambung dengan Associate Professor at Postgraduate School of State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D. dan Pembina Kampung Muslim Melbourne di Australia, Muhammad Yahya, Ph.D yang memberikan banyak pembelajaran baru bagi Mahasiswa Baru terkait dengan budaya akademik.

Ali Rif’an dalam materinya menyampaikan untuk mahasiswa baru bahwa: “Sebelumnya kalian adalah seorang Siswa. Kalau sebelumnya tidak beratribut maha, sekarang kalian sudah punya atribut maha yaitu sebagai mahasiswa. Untuk itu kalian harus punya sesuatu dan menciptakan sesuatu yang lebih dari siswa.” Ucapnya

Pemateri menyampaikan tentang etika-etika dalam berperilaku dan berkomunikasi antar sesama serta menyampaikan poin-poin yang dapat megembangkan skill mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk memberi wawasan, gambaran dan bekal untuk mahasiswa baru agar dapat menjalankan setiap langkah dalam proses menjadi Mahasiswa dengan baik.

“Menjadi mahasiswa adalah sosok yang disiapkan untuk menjadi seorang pemimpin dan salah satu yang harus disiapkan dan diupayakan adalah agent of change (membawa perubahan yang positif) dan mahasiswa harus bisa mengawal nilai-nilai positif tersebut agar selalu menjadi hal positif. Jangan minder dan banyak-banyak membaca serta biasakan berinteraksi dengan sesama.” Tambah Ali.

Arif Zamhari Menyampaikan materi yang berjudul Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil’Alamin dalam Pandangan K.H. Hasyim Muzadi. Menurut Arif Zamhari, Islam Rahmatan Lil’Alamin merupakan ciri dan misi ajaran islam dan Islam adalah Rahmat bagi semua umat manusia tidak hanya umat Islam saja.

“Orang mukmin itu wajib bertoleransi karena toleransi itu setara dengan keimanan. Jika kita tidak mempunyai sikap toleransi maka keimanannya tidak sempurna dan akan menyebabkan sikap fanatik dan radikal. Maka kita sebagai muslim yang baik harus Mengakui eksistensi pihak lain yang berbeda baik dari pandangan, pikiran, dan sikap walaupun kita tidak menyetujuinya” tambah Arif Zamhari dalam menutup materinya.

“Secara umum karakter itu adalah keterkaitan antara otak, fisik dan hati. Cara untuk tetap dapat menyeimbangkan ketiga nya dalam menjalankan hidup adalah dengan Qiyamul Lail (sholat malam) karena tiga bagian dari dalam diri kita tersebut saling bertautan saat sholat malam.” Ucap Muhammad Yahya

Penyampaian materi ini dihiasi dengan sesi tanya jawab dan pesan dari beliau. Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata kepada kedua pemateri Kuliah Tamu yang langsung diberikan oleh Ketua STAIMA Al-Hikam Malang, Dr. Mochamad Nurcholiq, M.Pd.