2003@staima-alhikam.ac.id +6281259438226

PSGAI STAIMA Dukung Pendidikan Ayah Hebat di TAMASYA KERABAT Seri 4 Jawa Timur

  • M. Miftahul Aziz, M.Pd.
  • Disukai 0
  • Dibaca 42 Kali
Dr. Laily Abida, M.Psi., Psikolog. owner Aruna Psychology bersama 2.200 peserta TAMASYA KERABAT Seri 4 Jawa Timur

STAIMA - Lebih dari 2.200 peserta dari berbagai penjuru Jawa Timur mengikuti Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Seri 4 yang diselenggarakan secara hybrid di ruang Saba Bina 2 Pemkab Bondowoso, Rabu (23/7).

Mengangkat tema “Peran Ayah dalam Pengasuhan”, kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pembelajaran penting bagi keluarga Indonesia, terutama dalam menegaskan bahwa pengasuhan anak bukan hanya tugas ibu, tetapi tanggung jawab bersama termasuk dan terutama oleh sang ayah.


Acara yang dipusatkan di Kabupaten Bondowoso ini dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang menegaskan pentingnya keterlibatan aktif ayah dalam setiap tahap tumbuh kembang anak.

“Kita ingin membangun budaya pengasuhan yang setara. Ketika ayah hadir secara emosional dan fisik dalam kehidupan anak, maka kepercayaan diri, stabilitas emosi, hingga karakter anak akan berkembang lebih kuat,” ujar Maria Ernawati dalam sambutannya.

Seri ke-4 KERABAT ini menghadirkan para tokoh penting di bidang pengasuhan dan ketahanan keluarga, di antaranya Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, M.Si dan Dr. Laily Abida, M.Psi., Psikolog Klinis, yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua I STAIMA Al-Hikam Malang serta owner Aruna Psychology.


Dalam pemaparannya, Dr. Laily menegaskan bahwa kehadiran ayah dalam pengasuhan berdampak langsung pada pembentukan identitas anak, keterampilan sosial, serta daya tahan psikologis anak di masa depan.

“Peran ayah bukan hanya sebagai pelindung atau pencari nafkah, tetapi juga sebagai figur afektif yang memperkuat kesehatan mental anak. Kehangatan, keteladanan, dan kedekatan emosional dari seorang ayah adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang optimal anak,” jelas putri kelima Almagfullah KH. Hasyim Muzadi.

Dalam forum tersebut, Dr. Laily juga menegaskan komitmen STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang (STAIMA) untuk mendukung program-program penguatan keluarga melalui pengembangan Prodi Psikologi Islam dan kolaborasi aktif bersama BKKBN dan pemerintah daerah.

“STAIMA memiliki visi besar dalam menguatkan peran pendidikan tinggi dalam ketahanan keluarga melalui Pusat Studi Gender Perempuan dan Anak (PSGAI). Pengasuhan adalah isu lintas ilmu dan lintas generasi, dan kami siap berkolaborasi melalui pusat studi, pengabdian masyarakat, maupun program akademik seperti Prodi Psikologi Islam yang sedang kami kembangkan,” terang Dr. Laily.

Kegiatan TAMASYA di KERABAT ini merupakan bagian dari Quick Win Kemendukbangga/BKKBN yang konsisten menghadirkan edukasi pengasuhan kepada masyarakat melalui program unggulan seperti GENTING, GATI, SIDAYA, dan SuperApps Keluarga.

Menariknya, dalam seri kali ini banyak ayah hadir langsung dan antusias mengikuti kelas pengasuhan. Ini menjadi bukti bahwa gerakan pengasuhan setara semakin diterima dan dipraktikkan oleh keluarga Indonesia.

Dengan pelaksanaan secara daring dan luring, TAMASYA memberi ruang inklusif bagi para orang tua untuk belajar sambil tetap menjalankan peran domestik dan profesional. Melalui kolaborasi kuat antara BKKBN Provinsi Jawa Timur, Pemkab Bondowoso, dan institusi pendidikan seperti STAIMA Al-Hikam, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak keluarga dan menyiapkan generasi emas 2045 sejak dari rumah.

TAMASYA di KERABAT bukan hanya kelas pengasuhan, tetapi gerakan bersama untuk membentuk rumah sebagai sekolah pertama dan ayah sebagai pendidik utama.