Ramadan Bulan Kemuliaan



agama,artikel

RAMADAN BULAN KEMULIAAN

 Penulis : Halimatus Sa'diyah (Penerima Beasiswa Guru Madin STAIMA)

Ramadan adalah bulan yang mulia, bulan suci yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam di dunia. Bulan Ramadan merupakan tamu agung, yang Allah telah memuliakannya dibanding dengan bulan-bulan lainnya.  Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang artinya:

“Dari Ubadah Bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah SAW - pada suatu hari, ketika Ramadan telah tiba – bersabda: Ramadan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah SWT memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. Pada bulan itu Allah SWT akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah SWT. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah SWT.” (HR Ath-Thabarani).

Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan atau disebut syahrun mubarak. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang artinya :

“Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian. (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al baihaqi).”

Ramadan merupakan bulan di mana diwajibkannya semua umat muslim untuk berpuasa. Puasa secara bahasa artinya menahan, sedangkan menurut istilah artinya ibadah kepada Allah SWT yang disertai niat, dengan menahan diri dari makan, minum dan seluruh pembatal puasa, sejak terbit fajar kedua sampai terbenam matahari, yang dilakukan oleh orang tertentu dengan syarat-syarat yang tertentu. Dengan puasa bisa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang keagungan Allah SWT, melatih kesabaran dan memunculka rasa kasih sayang dan lemah lembut terhadap fakir miskin.

Info Pendaftaran PMB STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Ramadan menjadi bulan yang istimewa, karena di bulan Ramadanlah kitab suci umat Islam yaitu Al Qur’an diturunkan atau yang disebut dengan Syahrul Qur’an. Diturunkannya Al Qur’an pada bulan Ramadan menjadi bukti bahwa Ramadan memang menjadi bulan yang istimewa. Sebagaimana firma Allah SWT dalam QS. Al- Baqarah ayat 185 yang artinya:

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Baqarah ayat 185)

Ramadan merupakan momentum terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, kembali ke jalan  Allah SWT dan bertaubat atas segala dosa, kesalahan dan kelemahan. Karena di bulan Ramadan Allah SWT membuka semua pintu syurga selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup serapat-rapatnya dan setan-setan dibelenggu-Nya.

Ramadan merupakan bulan dilipat gandakannya pahala dan diampuninya dosa-dosa. Beribadah sunnah di bulan Ramadan pahalanya sama dengan mengerjakan pahala ibadah wajib. Sampai tidurnya orang yang berpuasa pada bulan Ramadan juga bernilai ibadah. Kemudian Allah SWT juga memberikan kemuliaan berupa tiga hal yaitu 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari terakhir adalah terbebas dari api neraka. Dan di bulan Ramadanini ada satu malam yang lebih baik dari 100 bulan, yang dinamakan malam lailatul qodr.

Malam-malam Ramadan adalah ibarat “pestanya” orang-orang beriman. Di sana terhidang menu munajat berbumbu taubat dan air mata. Dan kita, orang-orang yang menghidupkan malam dengan qiyamul lail, menderas Al Qur’an dan melakukan berbagai kegiatan/program ketaatan di bulan Ramadan ini semoga termasuk orang yang difirmankan Allah SWT berikut ini:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.”

Ramadan adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada kita, agar kita dapat kesempatan mengikuti Training Manajemen Syahwat. Hal itu disebabkan karena syahwat adalah ancaman permanen terbesar dalam diri orang-orang yang beriman. Syahwat bisa membinasakan kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Syahwat bisa membutakan mata hati dan pikiran kita sehingga yang haram menjadi halal, yang halal menjadi haram, yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik dan seterusnya.

Prof Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang Low Cost High Quality

Ramadan dengan segala keagungan, keberkahan dan kemuliaan menjadi agenda musiman bagi masyarakat, hal ini sangat disayangkan. Musim beramai-ramai ke masjid, khususnya shalat tarawih. Itupun berlangsung pada 10 hari bulan Ramadhan, tidak sampai pada 10 hari terakhir. Musim kreatifitas seni dan budaya yang bernuansa Islam, baik dalam segi berbusana, lagu maupun yang lainnya. Musim pengajian, ceramah dan siaran Islam, kendati sebagiannya terkesan dipaksakan dan melanggar nilai-nilai Islam itu sendiri. Musim menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Namun setelah bulan Ramadan telah usai, usai sudah semua kegiatan tersebut sehingga jumlah fakir miskin semakin bertambah. Ramadan juga musim mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai macam ibadah. Namun setelah Ramadan usai, kitapun menjauh dari Allah SWT dan bahkan tak jarang melupakan-Nya. Pokoknya, Ramadanusai, usai pula semua bentuk ketaatan, ibadah dan kebaikan tersebut.

Semoga kita bisa menjadikan Ramadan ini menjadi bulan penuh keberkahan, kemuliaan dan bulan kasing sayang dengan berlomba-lomba dalam segala kebaikan . Jangan sampai setelah Ramadan usai, segala ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadan juga ikut usai.

 )* Artikel ditulis oleh Halimatus Sa'diyah (Mahasiswa jurusan PAI, penerima beasiswa Guru Madin STAI Mahad Aly Al-Hikam Malang)