Ratusan Mahasiswa STAIMA Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW



kegiatan-kampus,kegiatan-mahasiswa

STAIMA - Melalui organisasi DEMA, STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Halaman Utama STAIMA pada Sabtu, (14/10).

Acara digelar dengan tema ”Sebagai Jembatan Sinergitas Masa Kini”, serta acara diikuti oleh Ketua STAIMA, Dr. Mochammad Nurcholiq, M.Pd., Wakil Ketua I, Laily Abida, M.Psi. Psikolog., Pejabat Struktural, dosen, dan pegawai serta seluruh mahasiswa STAIMA.

Kegiatan pergelaran peringantan Maulid Nabi Muhammad SAW ini biasa digelar di setiap tahunnya di Kampus STAIMA dengan tujuan positif memotivasi para peserta untuk meningkatkan Imam dan Taqwa dan untuk dapat menjadi tauladan yang baik yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam rangka meningkatkan rasa cinta kepada Allah SWT dan Rasul Nya.

Acara di awali dari Pembukaan oleh pembawa acara, deisambung dengan pembacaan surah ayat-ayat Al Qur’an yang dan diisi Ceramah dari Ustadz Syamsul Arifin.

Mochammad Nurcholiq berharap dengan peringatan maulid Nabi ini berkontribusi pada aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik.

“Secara spesifik, acara ini berdampak pada raknah psikologis. Mahasiswa belajar manajemen proyek, mulai perencanaan hingga evaluasi acara. Kami ucapkan terima kasih juga pada panitia penyelenggara acara hari ini. Semoga acara ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua”, Ucap pria kelahiran Blitar tersebut

“Figur istimewa pada diri Rosul menjadi kiblat bagi seluruh civitas akademika STAIMA, dengan harapan untuk menjadi khoiro ummah harus disiapkan dengan optimal, ilmu, biaya, serta kepribadian yang sempurna”, pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Laily Abida juga mengungkapkan bahwa kita harus mengambil iktibar dari perjuangan Nabi Muhammad SAW.

“Hari ini kita agendakan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang setiap tahun kita nanti-nanti. Namun yang terpenting seharusnya kita mengambil iktibar dari perjalanan beliau dan karakteristik sifat-sifat beliau,” Ujar putri kelima almagfurlah KH. Ahmad Hasyim Muzadi.

Acara ditutup dengan do’a dan selanjutnya ramah tamah. Ada yang menarik perhatian ialah seluruh mahasiswa makan dengan satu nampan secara berkelompok. Inilah ciri pesantren dengan khas kebersamaan yang ingin diwujudkan oleh STAIMA agar mahasiswa mempunyai karakter dan sikap kebersamaan.