STAIMA Al-Hikam Malang: 21 Tahun Berkarya, Meneguhkan Langkah Menuju Universitas Hasyim Muzadi
STAIMA - Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti pembukaan
Dies Natalis ke-21 STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang yang berlangsung pada Rabu,
(04/12).
Acara diawali dengan khataman akbar yang melibatkan dosen dan
mahasiswa yang mengenakan pakaian putih, melambangkan kesucian dan persatuan.
Dilanjutkan dengan pembacaan istighosah yang dipimpin oleh Ustadz Nur Kholis,
S.Sos., kegiatan ini menjadi momen penuh doa dan harapan untuk kemajuan
lembaga.
Dalam sambutannya, Dr. Mochamad Nurcholiq, M.Pd., Ketua STAIMA Al-Hikam Malang, menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) dengan pola kepemimpinan yang demokratis.
“Peningkatan kualitas SDM harus diusahakan dengan segera, sebagai langkah strategis menuju transformasi STAIMA menjadi institut hingga universitas,” ujarnya.
Beliau juga memohon dukungan dan doa dari seluruh pihak agar
kualitas dan kuantitas institusi terus meningkat.
Hj. Mutammimah Hasyim, mewakili Yayasan Al-Hikam, menyampaikan
apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan STAIMA
selama ini.
“Meskipun usia ini masih muda, kita patut bersyukur atas perjuangan dan kontribusi bapak-ibu semua yang menjadikan STAIMA semakin berkembang. Mari kita terus meningkatkan kompetensi untuk menciptakan persaingan sehat dan mencapai visi menjadi Universitas Hasyim Muzadi,” tutur beliau dengan penuh semangat.
Hj. Mutammimah juga menyampaikan pesan mendalam bagi seluruh
civitas akademika STAIMA Al-Hikam Malang
“Kami
berpesan, bapak-ibu semua
bukan hanya bangga menjadi dosen disini, lakukan persaingan yang sehat,”
tandasnya
Sementara itu, Drs. KH. Mohamad Nafi’, dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya kolaborasi, koordinasi, komitmen, dan loyalitas sebagai kunci keberhasilan lembaga.
“Himbauan untuk mengokohkan kolaborasi, koordinasi,
komitmen dan loyalitas. Tidak ada lembaga yang tidak menuntut loyalitas”,
ungkap beliau.
Beliau juga menegaskan, “STAIMA dan Pondok PESMA Al-Hikam sangat
memuliakan Al-Qur'an. Para penghafal Al-Qur'an harus diapresiasi sebagai bagian
dari upaya lahiriyah dan batiniah membesarkan lembaga ini.” tambahnya